HATI-HATI
DENGAN KEKERASAN HATI
DAN
KEKEBALAN JIWA
Berikut ini adalah apa yang telah saya pahami dari keterangan
para ustadz/ulama tentang Qur’an surat Al-Anfaal ayat 24
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَجِيبُواْ لِلّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُم لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
8.24. Hai orang-orang yang beriman,
penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu
yang memberi kehidupan kepada kamu , ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah
membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan
dikumpulkan.
Hati manusia mudah berbolak balik sebagaimana dalam riwayatkan
Bukhari dari Salim, dari Abdullah bahwa ia berkata, “Nabi seringkali bersumpah
dengan menggunakan kalimat, ‘Demi Allah yang membolak-balikan hati.’”
Artinya,
demikian cepat Allah kuasa membalikkan dan mengubah berbagai perasaan hati,
secepat angin yang bertiup kencang. Disebutkan dalam Al-Qur’an,
“Dan ketahuilah
bahwa sesungguhnya Allah mendindingi (membuat dinding pembatas) antara manusia
dan hati.” (QS. Al-Anfaal: 24)
artinya antara manusia dan hatinya ada dinding
membatasi sehingga seringkali jiwa manusia menjadi keras dan kebal. semua itu
dikarenakan ada manusia yang lebih mencintai kehidupan dunia daripada akherat
sehingga sulit dan sangat berat baginya untuk memenuhi seruan Allah dan seruan
Rasul. bentangan dan tawaran agama telah ada di depan mata tapi semua itu
terasa berat seolah-olah kaki terbenam dalam bumi.
padahal apabila manusia
manusia mau bermujahadah atau bersungguh-sungguh berjuang di jalan Allah maka
Allah akan memberi sesuatu yang membawa pada kehidupan. sesuatu yang BIKIN
HIDUP LEBIH HIDUP yaitu agama Allah.
untuk itu saya mengingatkan diri sendiri
dan kita semua mari berhati-hati dengan hati kita sendiri bila sudah cenderung
lebih mencintai dunia daripada akherat. jangan sampai kita di-ninabobo-kan oleh
suasana dan keadaan ketika di rumah, sekolah, kampus, kantor ,di perjalanan
dst… ingatlah bahwa hati bisa berbolak-balik dan akan menjadi tebal DINDING
DUNIAWInya jika kita tidak selalu berada dalam suasana agama dan bikin suasana
agama.
untuk itu perlu tiga cara:
1. mendakwahkan pentingnya iman
2. melatih
iman kita dengan berada dalam halaqoh yang bicara iman dan menghidupkan suasana
iman 3. berdoa supaya dianugerahi hakekat iman satu riwayat lagi yang perlu
kita renungi:
Dalam hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Abu Syaibah, Aisya ra.,
berkata, “Nabi SAW sering berdoa dengan mengatakan, ‘Wahai Tuhan yang
membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku untuk selalu taat kepada-Mu.’ Aku
pernah bertanya, ‘Ya Rasulullah, kenapa Anda sering berdoa dengan menggunakan
doa seperti itu? Apakah Anda sedang marasa ketakutan?’ Beliau menjawab, ‘Tidak
ada yang membuatku merasa aman, hai Aisyah. Hati seluruh hamba ini berada di
antara dua jari Allah Yang Maha Memaksa. Jika mau membalikkan hati seorang
hamba-Nya, Allah tinggal membalikkannya begitu saja.’”
demikian saja uraian
saya. semoga Allah menjaga hati kita
dalam keadaan taat dan ingat kepada Allah di setiap suasana dan keadaan sampai
akhir hayat kita.